GOLONGAN YANG DIRINDUKAN SURGA
Kita yakin… siapapun kita, pada strata
sosial manapun kita, apapun prosfesi kita, dibumi manapun kita berpijak pasti
mau menjadi orang yang dirindukan oleh syurganya Allah SWT. Tempat yang di
idam-idamkan oleh seluruh makhluk Allah, tempat yang tidak terdengar di
dalamnya perkataan yang tak berguna,sia-sia dan dusta, didalamnya ada mata air
yang mengalir, takhta-takhta yang ditinggikan, gelas-gelas berisi minuman yang
terletak dekat, bantal-bantal sandaran yang tersusun, permadani-permadani yang
terhampar, kebun-kebun dan buah anggur, gadis-gadis remaja yang sebaya.
Kebayang enggak indahnya syurga ?….
Rasulullah SAW, mengatakan :” Syurga merindukan empat orang:
Pertama, orang yang senantiasa membaca Al-Qur’an. Nampaknya wajar jikalau syurga merindukan ahli qur’an ini karena sejak didunia saja mereka sudah diservis oleh Allah dengan ketenangan bathin, kasih sayang-Nya, kecintaannya, kemuliaan dan selalu di ingat oleh-Nya.
Kedua, penjaga lidah. Memang lidah tak bertulang tapi ia lebih tajam dari sebilah pedang, dampaknya akan mengakibatkan peperangan antar suami isteri, antar kelompok, bahkan antar dua bangsa. Efek negatifnya akan membuat orang menjadi sengsara, akan melenyapkan pahala kebaikan yang kita buat seperti api memakan kayu bakar, akan membuat puasa jadi hampa dan sia-sia. Namun bila kita menjaganya, subhanallah… begitu banyak kenikmatan akan kita raih, dengan lisan kita berdakwah, dengan lisan kita bertilawah, dengan lisan kita berdo’a.
Rasulullah SAW, mengatakan :” Syurga merindukan empat orang:
Pertama, orang yang senantiasa membaca Al-Qur’an. Nampaknya wajar jikalau syurga merindukan ahli qur’an ini karena sejak didunia saja mereka sudah diservis oleh Allah dengan ketenangan bathin, kasih sayang-Nya, kecintaannya, kemuliaan dan selalu di ingat oleh-Nya.
Kedua, penjaga lidah. Memang lidah tak bertulang tapi ia lebih tajam dari sebilah pedang, dampaknya akan mengakibatkan peperangan antar suami isteri, antar kelompok, bahkan antar dua bangsa. Efek negatifnya akan membuat orang menjadi sengsara, akan melenyapkan pahala kebaikan yang kita buat seperti api memakan kayu bakar, akan membuat puasa jadi hampa dan sia-sia. Namun bila kita menjaganya, subhanallah… begitu banyak kenikmatan akan kita raih, dengan lisan kita berdakwah, dengan lisan kita bertilawah, dengan lisan kita berdo’a.