Friday 2 August 2013

Golongan Yang di Rindukan Surga



GOLONGAN YANG DIRINDUKAN SURGA

Kita yakin… siapapun kita, pada strata sosial manapun kita, apapun prosfesi kita, dibumi manapun kita berpijak pasti mau menjadi orang yang dirindukan oleh syurganya Allah SWT. Tempat yang di idam-idamkan oleh seluruh makhluk Allah, tempat yang tidak terdengar di dalamnya perkataan yang tak berguna,sia-sia dan dusta, didalamnya ada mata air yang mengalir, takhta-takhta yang ditinggikan, gelas-gelas berisi minuman yang terletak dekat, bantal-bantal sandaran yang tersusun, permadani-permadani yang terhampar, kebun-kebun dan buah anggur, gadis-gadis remaja yang sebaya. Kebayang enggak indahnya syurga ?….

Rasulullah SAW, mengatakan :” Syurga merindukan empat orang:

Pertama, orang yang senantiasa membaca Al-Qur’an. Nampaknya wajar jikalau syurga merindukan ahli qur’an ini karena sejak didunia saja mereka sudah diservis oleh Allah dengan ketenangan bathin, kasih sayang-Nya, kecintaannya, kemuliaan dan selalu di ingat oleh-Nya.

Kedua, penjaga lidah. Memang lidah tak bertulang tapi ia lebih tajam dari sebilah pedang, dampaknya akan mengakibatkan peperangan antar suami isteri, antar kelompok, bahkan antar dua bangsa. Efek negatifnya akan membuat orang menjadi sengsara, akan melenyapkan pahala kebaikan yang kita buat seperti api memakan kayu bakar, akan membuat puasa jadi hampa dan sia-sia. Namun bila kita menjaganya, subhanallah… begitu banyak kenikmatan akan kita raih, dengan lisan kita berdakwah, dengan lisan kita bertilawah, dengan lisan kita berdo’a.

Thursday 1 August 2013

Mengetuk Pintu Cinta



MENGETUK PINTU CINTA
Dengan cinta terlahir kita, insan termulia. Dengan cinta, nafas berhembus mengarungi kehidupan. Lihatlah! Jauh mata memandang, kaki tegap menapak, terus berayun tangan, dan lantunan suara merdu terdengar. Inilah cinta. Cinta dari Yang Mahacinta.

Matahari dan bulan rapi beredar. Bumi terhampar dan merindang tetumbuhan. Alangkah harum mekar bunga di taman. Dengan cinta, kita berlayar dan melahap mutiara di lautan. Mengais penghidupan di terang pelita dan beristirahat di malam menjelang. Tercurah air dan lain cinta tak terbilang. Lalu, cinta Tuhan manakah yang kita dustakan?

Inilah cinta. Cinta yang banyak kita dustakan. Mengingkari cinta dengan larut dalam kehinaan. Menumpuk kesalahan dan noda dosa memekat. Kita yang terlalu asyik bermain lumpur hitam. Masih menampakkan kemaksiatan dan berselimut kedzaliman. Jika Allah berkata, "Sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan bodoh," memang benar adanya. Kita, manusia bodoh dan dzalim di muka bumiNya.