Friday, 26 July 2013
Monday, 22 July 2013
Jangan Tangisi Apa Yang Bukan Milikmu
Jangan Tangisi Apa Yang
Bukan Milikmu!
Dalam perjalanan hidup ini seringkali kita merasa kecewa. Kecewa sekali. Sesuatu yang luput dari genggaman, keinginan yang tidak tercapai, kenyataan yang tidak sesuai harapan. Akhirnya angan ini lelah berandai-andai ria. Sungguh semua itu telah hadirkan nelangsa yang begitu menggelora dalam jiwa.
Dan sungguh sangat beruntung andai dalam saat-saat terguncangnya jiwa, masih ada setitik cahaya dalam kalbu untuk merenungi kebenaran. Masih ada kekuatan untuk melangkahkan kaki menuju majlis-majlis ilmu, majlis-majlis dzikir yang akan mengantarkan pada ketenteraman jiwa.
Hidup ini ibarat belantara. Tempat kita mengejar berbagai keinginan. Dan memang manusia diciptakan mempunyai kehendak, mempunyai keinginan. Tetapi tidak setiap yang kita inginkan bisa terbukti, tidak setiap yang kita mahu bisa tercapai. Dan tidak mudah menyadari bahwa apa yang bukan menjadi hak kita tak perlu kita tangisi. Banyak orang yang tidak sadar bahwa hidup ini tidak punya satu hukum: harus sukses, harus bahagia atau harus-harus yang lain.
Dalam perjalanan hidup ini seringkali kita merasa kecewa. Kecewa sekali. Sesuatu yang luput dari genggaman, keinginan yang tidak tercapai, kenyataan yang tidak sesuai harapan. Akhirnya angan ini lelah berandai-andai ria. Sungguh semua itu telah hadirkan nelangsa yang begitu menggelora dalam jiwa.
Dan sungguh sangat beruntung andai dalam saat-saat terguncangnya jiwa, masih ada setitik cahaya dalam kalbu untuk merenungi kebenaran. Masih ada kekuatan untuk melangkahkan kaki menuju majlis-majlis ilmu, majlis-majlis dzikir yang akan mengantarkan pada ketenteraman jiwa.
Hidup ini ibarat belantara. Tempat kita mengejar berbagai keinginan. Dan memang manusia diciptakan mempunyai kehendak, mempunyai keinginan. Tetapi tidak setiap yang kita inginkan bisa terbukti, tidak setiap yang kita mahu bisa tercapai. Dan tidak mudah menyadari bahwa apa yang bukan menjadi hak kita tak perlu kita tangisi. Banyak orang yang tidak sadar bahwa hidup ini tidak punya satu hukum: harus sukses, harus bahagia atau harus-harus yang lain.
Sunday, 21 July 2013
Semua Tentang Cinta
Hati Bening - Hatimu Adalah Rajamu
Bagaimanakah Mencintai Allah Ta'ala?
Abdullah Saleh Hadrami
Mencintai Allah Ta'ala adalah patuh dan tunduk dengan mengagungkan, memuliakan, takut dan
mengharapkan.
Termasuk cinta kepada Allah Ta?ala adalah mencintai tempat-tempat yang dicintai Allah Ta'ala,
seperti: Makkah, Madinah dan masjid-masjid pada umumnya.
Juga mencintai waktu-waktu yang dicintai Allah Ta'ala, seperti: Bulan Ramadhan, sepuluh hari
pertama bulan Dzul Hijjah, penghujung malam dll.
Mencintai orang-orang yang dicintai Allah Ta?ala, seperti: Para nabi dan rasul, para malaikat,
shiddiqin, syuhada dan shalihin.
Mencintai perbuatan-perbuatan yang dicintai Allah Ta'ala, seperti: Shalat, zakat, shaum (puasa),
haji, dan ucapan-ucapan, seperti: Dzikir, membaca Al-Qur'an dll.
Termasuk cinta kepada Allah Ta'ala pula adalah mendahulukan apa yang dicintai Allah Ta'ala
daripada kesenangan, syahwat dan keingininan diri sendiri.
Termasuk cinta kepada Allah Ta'ala adalah membenci apa dan siapa yang dibenci Allah Taala ,
yaitu dengan membenci orang-orang kafir, munafik, fasik dan para pelaku maksiat.
Kita wajib baraa' dan berlepas diri dari mereka, karena termasuk pembatal cinta ini adalah sikap
walaa' (loyal dan cinta) kepada mereka.
Diantara yang menafikan cinta ini adalah membenci Rasulullah Tanda atau Bukti Cinta Allah Ta'ala
dan Cinta RasulNya ?Shallallahu 'Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam atau sebagian dari ajarannya,
membenci orang-orang mukmin dll.
Bagaimanakah Mencintai Allah Ta'ala?
Abdullah Saleh Hadrami
Mencintai Allah Ta'ala adalah patuh dan tunduk dengan mengagungkan, memuliakan, takut dan
mengharapkan.
Termasuk cinta kepada Allah Ta?ala adalah mencintai tempat-tempat yang dicintai Allah Ta'ala,
seperti: Makkah, Madinah dan masjid-masjid pada umumnya.
Juga mencintai waktu-waktu yang dicintai Allah Ta'ala, seperti: Bulan Ramadhan, sepuluh hari
pertama bulan Dzul Hijjah, penghujung malam dll.
Mencintai orang-orang yang dicintai Allah Ta?ala, seperti: Para nabi dan rasul, para malaikat,
shiddiqin, syuhada dan shalihin.
Mencintai perbuatan-perbuatan yang dicintai Allah Ta'ala, seperti: Shalat, zakat, shaum (puasa),
haji, dan ucapan-ucapan, seperti: Dzikir, membaca Al-Qur'an dll.
Termasuk cinta kepada Allah Ta'ala pula adalah mendahulukan apa yang dicintai Allah Ta'ala
daripada kesenangan, syahwat dan keingininan diri sendiri.
Termasuk cinta kepada Allah Ta'ala adalah membenci apa dan siapa yang dibenci Allah Taala ,
yaitu dengan membenci orang-orang kafir, munafik, fasik dan para pelaku maksiat.
Kita wajib baraa' dan berlepas diri dari mereka, karena termasuk pembatal cinta ini adalah sikap
walaa' (loyal dan cinta) kepada mereka.
Diantara yang menafikan cinta ini adalah membenci Rasulullah Tanda atau Bukti Cinta Allah Ta'ala
dan Cinta RasulNya ?Shallallahu 'Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam atau sebagian dari ajarannya,
membenci orang-orang mukmin dll.
Semua Tentang Cinta
Hati Bening - Hatimu Adalah Rajamu
Ayat-Ayat Cinta
Allah Ta'ala berfirman:
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah;
mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman
sangat cinta kepada Allah.? (QS. 2 Al-Baqarah: 165)
?Hai orang-orang yang beriman, barang siapa diantara kamu yang murtad dari agamanya,
maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun
mencintaiNya, yang bersikap lemah-lembut terhadap orang-orang mukmin, yang bersikap keras
terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang
yang suka mencela.? (QS. 5 Al-Maa?idah: 54).
Dari Anas Radhiallahu Anhu berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam
bersabda:
Ada tiga perkara yang barang siapa ketiga perkara itu ada padanya pasti merasakan manisnya
iman: Hendaklah Allah dan RasulNya lebih ia cintai dari yang selain keduanya, hendaklah mencintai
seseorang yang ia tidak mencintainya melainkan karena Allah dan hendaklah ia membenci untuk
kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya dari padanya sebagaimana ia membenci
(tidak mau) apabila dimasukkan ke dalam api.? (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Zuhrah bin Ma'bad dari kakeknya berkata: Kami bersama Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa
'Ala Alihi Wa Sallam dan tangan beliau memegang tangan Umar ibnul Khaththab ?Radhiallahu
'Anhu, lalu berkata (Umar): ?Demi Allah! Sungguh engkau wahai Rasulullah lebih aku cintai
daripada segala sesuatu kecuali diriku.? Lalu bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Ala Alihi
Wa Sallam : Tidak beriman seorang dari kamu sehingga aku lebih ia cintai daripada dirinya.? Lalu
berkata Umar: Demi Allah! Engkau sekarang lebih aku cintai daripada diriku.? Lalu berkata
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam : Sekarang, wahai Umar. (HR. Imam
Ahmad dan Bukhari).
Ayat-Ayat Cinta
Allah Ta'ala berfirman:
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah;
mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman
sangat cinta kepada Allah.? (QS. 2 Al-Baqarah: 165)
?Hai orang-orang yang beriman, barang siapa diantara kamu yang murtad dari agamanya,
maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun
mencintaiNya, yang bersikap lemah-lembut terhadap orang-orang mukmin, yang bersikap keras
terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang
yang suka mencela.? (QS. 5 Al-Maa?idah: 54).
Dari Anas Radhiallahu Anhu berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam
bersabda:
Ada tiga perkara yang barang siapa ketiga perkara itu ada padanya pasti merasakan manisnya
iman: Hendaklah Allah dan RasulNya lebih ia cintai dari yang selain keduanya, hendaklah mencintai
seseorang yang ia tidak mencintainya melainkan karena Allah dan hendaklah ia membenci untuk
kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya dari padanya sebagaimana ia membenci
(tidak mau) apabila dimasukkan ke dalam api.? (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Zuhrah bin Ma'bad dari kakeknya berkata: Kami bersama Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa
'Ala Alihi Wa Sallam dan tangan beliau memegang tangan Umar ibnul Khaththab ?Radhiallahu
'Anhu, lalu berkata (Umar): ?Demi Allah! Sungguh engkau wahai Rasulullah lebih aku cintai
daripada segala sesuatu kecuali diriku.? Lalu bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Ala Alihi
Wa Sallam : Tidak beriman seorang dari kamu sehingga aku lebih ia cintai daripada dirinya.? Lalu
berkata Umar: Demi Allah! Engkau sekarang lebih aku cintai daripada diriku.? Lalu berkata
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam : Sekarang, wahai Umar. (HR. Imam
Ahmad dan Bukhari).
Thursday, 18 July 2013
Kisah 9
Calon Penghuni Surga
Anas bin Malik r.a. meriwayatkan Nabi s.a.w. pada suatu hari bersabda dalam satu kesempatan.
"Sekarang akan muncul di hadapan kalian seorang lelaki dari penduduk surga." Sejurus kemudian muncul seorang laki-laki dari kalangan sahabat anshar yang jenggotnya masih meneteskan air bekas wudhu. Ia menenteng kedua sandalnya pada tangan kirinya. Keesokan harinya Nabi s.a.w. juga mengatakan hal yang sama. Ternyata yang muncul juga lelaki yang kemarin. Pada hari ketiga Nabi s.a.w. juga mengatakan hal yang sama. Dan ternyata yang muncul juga lelaki yang sama dengan hari pertama. Tatkala lelaki itu berdiri, Abdullah bin Amr r.a. mengikutinya, lalu ia berkata, "Sungguh, saya telah berdebat dengan ayahku, lalu aku bersumpah bahwa saya tidak akan masuk ke rumah ayahku selama tiga hari. Jika engkau bersedia aku tinggal bersamamu selama tiga hari, maka aku akan bergembira."Lelaki itu berkata, "Baiklah."
Sunday, 14 July 2013
Kisah 8
Ahli Ibadah, Kesalahan, dan Sedekahnya
Seorang ahli ibadah dari kalangan Bani Israil telah beribadah kepada Allah s.w.t. di biaranya selama enam puluh tahun. Saat hujan menyirami bumi, dan cuaca menjadi gelap, sang Rahib melihat (sekelilingnya) dari atas biaranya. Lalu dia berkata, "Jika saya turun, lalu saya berzikir kepada Allah s.w.t. maka saya akan bertambah kebaikan
Lantas dia turun sambil membawa sepotong atau dua potong roti. Ketika sampai di bawah, dia bertemu seorang perempuan. Perempuan tersebut terus menerus mengajaknya berbincang-bincang. Sang Rahib pun larut dalam perbincangan, hingga akhirnya dia menggauli perempuan tersebut. Kemudian sang Rahib pingsan.
Setelah itu, dia turun ke anak sungai untuk mandi. Tiba-tiba datanglah seorang pengemis, lalu dia memberi isyarat kepada pengemis tersebut agar mengambil dua potong roti. Kemudian sang Rahib meninggal dunia. Selanjutnya, ibadah yang dilakukannya selama enam puluh tahun ditimbang dengan perbuatan zina yang dilakukannya. Ternyata amal kebaikannya ringan. Kemudian sepotong atau dua potong roti diletakkan pada timbangan amal kebaikannya, maka amal kebaikannya menjadi unggul, lalu Allah s.w.t.mengampunya.
(Bersumber dari hadits Rasulullah s.a.w. yang diriwayatkan Ibnu Hibban, dan merupakan hadits yang shahih)
Friday, 12 July 2013
Kisah 7
Akhir Hayat yang Buruk
(Su'ul Khatimah)
(Su'ul Khatimah)
Di negeri Mesir ada seorang muadzin yang mempunyai ciri-ciri sebagai orang shalih. Pada suatu hari dia naik ke atas menara untuk mengumandangkan adzan. Di saat itulah dia melihat seorang perempuan Nasrani dari atas menara. Dia merasa tertarik dengan perempuan tersebut, kemudian dia pun menghampirinya. Perempuan tersebut enggan menanggapinya karena masih ragu-ragu. Lantas dia berkata kepada si perempuan, "Saya akan menikahimu.""Kamu seorang muslim, sedangkan aku Nasrani. Ayahku pasti tidak akan merestui," sanggah perempuan tersebut. Si muadzin menimpali, "Saya akan memeluh agama Nasrani." Perempuan tersebut menyahut, "Kalau begitu, ayahku bisa menerimamu dan merestuimu."
Akhirnya, si muadzin tersebut memeluk agama Nasrani (Hanya Kepada Allah s.w.t. kita memohon perlindungan). Orang-orang juga menjanjikan kepadanya untuk dapat memiliki perempuan tersebut. Pada hari itu pula, dia naik ke atas loteng karena suatu keperluan. Tiba-tiba kakinya tergelincir, sehingga dia jatuh dan meninggal dunia.
Dengan demikian, maka dia tidak memperoleh perempuan idamannya dan juga dia tidak mendapatkan agamanya. Oleh karena itu, marilah kita memohon perlindungan kepada Allah s.w.t. dari su'ul Khatimah..
Kisah 6
Akhir Hayat yang Baik
(Husnul Khatimah)
(Husnul Khatimah)
Al-Kifli adalah seorang yang berasal dari kalangan Bani Israil yang tidak menjaga diri dari dosa. Suatu ketika seorang perempuan mendatangi Al-Kifli. Lalu Al-Kifli memberinya uang enam puluh dinar agar perempuan tersebut bersedia disetubuhi. Ketika Al-Kifli dalam posisi duduk sebagai seorang suami terhadap istrinya, tiba-tiba perempuan tersebut gemetar dan menangis. Al-Kifli bertanya kepada perempuan tersebut, "Apa yang membuatmu menangis? Apakah aku memaksamu?" Si perempuan menjawab "Tidak. Akan tetapi, hal ini merupakan perbuatan yang sama sekali tidak pernah aku lakukan sebelumnya. Aku melakukannya karena desakan kebutuhan." Al-Kifli berkata lagi, "Engkau hendak melakukan hal ini, padahal engkau belum pernah melakukannya sama sekali? Kalau begitu pergilah, dan uang tersebut untukmu".
Al-Kifli kemudian bertekad, "Demi Allah, setelah ini saya tidak akan berbuat maksiat kepada Allah untuk selamanya."
Akhirnya, pada malam harinya Al-Kifli meninggal dunia. Kemudian di pintu rumahnya terdapat tulisan "Sungguh, Allah s.w.t. telah mengampuni Al-Kifli". Orang-orang pun takjub dengan kejadian ini".
(Bersumber pada hadits Rasulullah s.a.w. yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Al-Hakim. Dia mengatakan, "Hadits ini sanadnya shahih)
Thursday, 11 July 2013
Kisah 5
Putusan Hukum yang Tepat
Dua orang perempuan bersama
kedua anaknya sedang keluar rumah. Tiba-tiba seekor serigala menyerang dan
memangsa salah seorang dari kedua anak mereka. Lalu kedua perempuan tersebut
bertengkar mengenai anak yang masih selamat. (Masing-masing mengklaim bahwa
anak yang masih selamat adalah anaknya). Lantas keduanya pun mengadukan masalah
ini kepada Nabi Daud a.s. Beliau bertanya, “Bagaiman duduk perkara kalian
berdua?” Lalu keduanya menceritakan kronologisnya kepada Nabi Daud. Kemudian
Nabi Daud memutuskan bahwa anak tersebut bagi perempuan yang lebih tua.
Namun mereka berdua masih
bertengkar, hingga keduanya mengadu kepada Nabi Sulaiman a.s. Lalu beliau
berkata, “Tolong ambilkan saya pisau. Saya akan membelah bayi ini menjadi dua
bagian. Masing-masing dari kalian berdua akan mendapat separuh bagian..”
Kontan perempuan yang lebih
muda berkata, “Apakah engkau akan membelahnya wahai Nabi Allah?” Beliau menjawab,
“Iya.” Perempuan tersebut merengek, “Jangan engkau lakukan! Biarkan bagianku
yang separuh saya berikan kepada perempuan yang lebih tua.” Lalu Nabi Sulaiman
berkata, “Ambillah anak ini. Dia anakmu.”
Nabi Sulaiman memutuskan
bahwa bayi tersebut adalah anak dari perempuan yang lebih muda.1
(Bersumber pada hadits Rasulullah s.a.w. yang
diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim)
______________________________
1.
Karena rasa khawatir
perempuan yang lebih muda dan keinginannya yang kuat agar si anak selamat
menunjukkan bahwa dialah yang jujur
Kisah 4
Sedekah
yang Diterima
Ada seorang lelaki berkata,
“Sungguh, saya akan bersedekah.” Lalu dia mengeluarkan sedekahnya, dan ternyata
sedekah itu sampai ke tangan seorang pencuri. Maka, pagi harinya orang-orang
memperbincangkannya, “Semalam ada seorang pencuri diberi sedekah.” Lalu lelaki
tersebut berkata, “Ya Allah, segala puji bagi-Mu. Sungguh, saya akan bersedekah
lagi.”
Selanjutnya dia mengeluarkan
sedekahnya lagi, dan ternyata sedekah itu sampai ke tangan seorang perempuan
pezina. Maka, pagi harinya menjadi buah bibir di kalangan banyak orang,
“Semalam ada seorang perempuan pezina diberi sedekah.” Lalu lelaki tersebut
berkata, “Ya Allah, segala puji bagi-Mu. Sedekah itu ternyata jatuh ke tangan
perempuan pezina. Sungguh, saya akan bersedekah lagi.”
Kisah 3
Siapakah yang Kaya dan yang Miskin
Hari demi hari pun berlalu, tanpa disangka lelaki tersebut jatuh miskin. Semua kenikmatan yang diperolehnya lenyap sudah. Bahkan, dia telah menceraikan istrinya. Setelah itu, si istri pun menikah lagi dengan laki-laki lain.
Alkisah, pada suatu hari ada seorang laki-laki yang sedang duduk sambil makan detemani istrinya. Ketika mereka berdua sedang menyantap ayam bakar di hadapan mereka, tiba-tiba seorang pengemis berdiri di pintu rumahnya. Si suami pun keluar kemudian menghardik dan mengusir pengemis tersebut.
Hari demi hari pun berlalu, tanpa disangka lelaki tersebut jatuh miskin. Semua kenikmatan yang diperolehnya lenyap sudah. Bahkan, dia telah menceraikan istrinya. Setelah itu, si istri pun menikah lagi dengan laki-laki lain.
Kisah 2
Jangan Pedulikan Orang-orang
Juha, sang ayah ingin memberi pelajaran yang bermanfaat untuk anaknya, agar dia berpaling dari mencari ridha semua orang. Sebab, ridha semua orang merupakan ujung yang tak terjangkau.
Lantas Juha naik keledai dan menyuruh anaknya agar berjalan di belakangnya. Baru berjalan beberapa langkat, mereka melewati beberapa perempuan, lalu perempuan tersebut memanggil Juha, "Apa-apaan ini, hai lelaki! Apa dihatimu tidak ada rasa kasih sayang. Engkau enak-enakan naik kendaraan sementara engkau biarkan anak kecil berlari kelelahan di belakangmu."
Juha dan anaknya berada di dua ujung yang saling berlawanan. Setiap kali sang ayah menyuruhnya melakukan sesuatu, maka dia menentangnya dengan berkata, "Apa kata orang-orang tentang kita jika kita melakukan hal itu?"
Juha, sang ayah ingin memberi pelajaran yang bermanfaat untuk anaknya, agar dia berpaling dari mencari ridha semua orang. Sebab, ridha semua orang merupakan ujung yang tak terjangkau.
Lantas Juha naik keledai dan menyuruh anaknya agar berjalan di belakangnya. Baru berjalan beberapa langkat, mereka melewati beberapa perempuan, lalu perempuan tersebut memanggil Juha, "Apa-apaan ini, hai lelaki! Apa dihatimu tidak ada rasa kasih sayang. Engkau enak-enakan naik kendaraan sementara engkau biarkan anak kecil berlari kelelahan di belakangmu."
Wednesday, 10 July 2013
Amanah Adalah Permata Berharga
Amanah Adalah Permata Berharga
(Bersumber pada hadits Nabi s.a.w. yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim).
Dahulu ada seorang laki-laki yang membeli sebidang pekarangan dari seseorang. Ternyata si pembeli menemukan sebuah guci berisi emas di dalam pekarangan tersebut. Lantas si pembeli berkata kepada penjual pekarangan tersebut, "Ambillah emasmu! Sesungguhnya saya hanya membeli tanahnya saja. Saya tidak membeli emasnya. "Si penjual pekarangan menjawab, "Sungguh, saya telah menjual tanah ini termasuk apa saja yang ada di dalamnya. "Akhirnya, keduanya meminta putusan hukum kepada seseorang. Orang yang dimintai putusan hukum bertanya, "Apakah kalian berdua mempunyai anak? "Salah seorang dari mereka menjawab, "Saya mempunyai anak laki-laki."Sedangkan yang satunya menjawab, "Saya mempunyai anak perempuan."Orang yang memutus hukum berkata, "Nikahkanlah anak laki-lakimu dengan anak perempuannya. Berilah infak untuk keduanya dari emas tersebut."
(Bersumber pada hadits Nabi s.a.w. yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim).
Assalamu'alaikum Wr Wb
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Semoga Cinta, Ridho dan Kasih Sayang Allah Selalu Menyertai Hari-hari Kita
Saya Berharap Allah Selalu di Hati Kita Semua
Semoga Cinta, Ridho dan Kasih Sayang Allah Selalu Menyertai Hari-hari Kita
Saya Berharap Allah Selalu di Hati Kita Semua
Subscribe to:
Posts (Atom)